Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah usulan keterangan untuk gejala atau jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus
dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis
= pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah ilmiah yang
digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah berfikir
biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya sehari-hari
hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada perbedaan makna di
dalamnya.
Ketika berfikir untuk sehari-hari, orang sering menyebut
hipotesis sebagai sebuah anggapan, perkiraan, dugaan, dan sebagainya. Hipotesis
juga berarti sebuah pernyataan atau proposisi yang mengatakan bahwa di antara
sejumlah fakta ada hubungan tertentu. Proposisi inilah yang akan membentuk
proses terbentuknya sebuah hipotesis di dalam penelitian, salah satu di
antaranya, yaitu penelitian sosial.
Proses pembentukan hipotesis merupakan sebuah proses
penalaran, yang melalui tahap-tahap tertentu.Hal demikian juga terjadi dalam
pembuatan hipotesis ilmiah, yang dilakukan dengan sadar, teliti, dan
terarah.Sehingga, dapat dikatakan bahwa sebuah Hipotesis merupakan satu tipe
proposisi yang langsung dapat diuji.
Dalam metode hipotetik-deduktif, hipotesis sebaiknya
falsifabel, berarti bahwa mungkin bahwa itu bisa diperlihatkan bahwa itu adalah
salah, biasanya oleh pengamatan.
Hipotesis ilmiah adalah mencoba mengutarakan jawaban
sementara terhadap masalah yang kan diteliti.Hipotesis menjadi teruji apabila
semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam
upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau
menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen.
Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh:
Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka
seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya
bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila
ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar.
Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun
hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
Fungsi Hipotesis
Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji
kebenarannya oleh karena itu hipotesis berfungsi sebagai kemungkinan untuk
menguji kebenaran suatu teori.
Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka
hipotesis tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesis diturunkan dari
suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya
memunculkan teori baru.
Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan
manfaat sebagai berikut:
a..Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian
dan kerja penelitian.
b. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan
antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang
bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan
fakta dan antar fakta.
Sebagai contoh, seorang pembaca yang menemukan artikel yang
bermutu tinggi di Wikipedia mungkin membentuk hipotesis bahwa artikel Wikipedia
hanya bisa diredaksikan oleh sangat memenuhi syarat profesor dengan Ph.D lipat
ganda. Ini bisa dianggap sebagai hipotesis, karena falsifabel; bisa disalahkan
dengan menyadari bahwa siapa saja bisa meredaksikan artikel Wikipedia,
menggunakan pautan "Sunting halaman ini" di atas semua halaman. Suatu
eksperimen sehubungan dengan ini adalah dengan mengklik pautan itu,
meredaksikan halaman, dan menyimpannya. Jika halaman yang diganti muncul, dan
anda tidak mempunyai ini Ph.D ganda, hipotesis anda disalahkan, dan eksperimen
berakhir.
Macam-macam Hipotesis
:
a. Hipotesis Nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik,
karena biasanya dipakai dalam penelitian bersifat statistik, yaitu diuji dengan
hitungan statistik.
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua
variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X dan Variabel Y. maksud nya nol
adalah atau nihil dapat dimengerti dengan mudah karena tidak adanya perbedaan
antara dua variabel.
Rumusan Hipotesis Null.
Di bawah ini beberapa contoh perumusan Hipotesis berasal
dari skripsi mahasiswa.
1) Tidak ada perbedaan antara ….. dengan …..
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara intelligensi dan
kreativitas siswa reguler dengan kelas extensi.
2) Tidak ada hubungan yang bermakna antara trait extra
version dengan Komitmen pada dosen Universitas Negeri Jakarta.
3) Tidak ada pengaruh ….. terhadap ……..
Tidak ada pengaruh program akselerasi terhadap kecerdasan
emosional siswa berbakat pada kelas akselerasi.
b.Hipotesis Kerja disebut dengan hipotesis Alternatif yang
disingkat dengan Ha.
Hipotesis kerja menyatakan hubungan antara Variabel X dan Y,
atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan Hipotesis Kerja
a. Ada perbedaan antara ….dan …
b. Ada pengaruh …. Terhadap …..
Adanya saling hubungan antara satu Variabel atau lebih atau
menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang
berbeda. Pada umumnya, kesimpulan uji statistik berupa penerimaan hipotesis
alternatif sebagai hal yang benar.
c. Hipotesis operasional.
Hipotesis operasional merupakan Hipotesis yang bersifat
obyektif.
Artinya peneliti merumuskan Hipotesis tidak semata-mata
berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya, bahwa
Hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan Hipotesis pembanding
yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut Hipotesis nol
(H0).
H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada Hipotesis
penelitian karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya
Hipotesis penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama
melakukan penelitian.
Contoh: H0: Tidak ada hubungan antara krisis ekonomi dengan
jumlah orang stress.
Ciri - Ciri Hipotesis :
Perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut:
1.Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
2.Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling
sedikit dua variabel penelitian.
3.Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan
fakta.
4.Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat
duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
5.Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar
tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.
Contoh:
Pemberian tambahan susu sebanyak 3 gelas per hari pada bayi
umur 3 bulan meningkatkan berat badan secara signifikan.
Karakteristik Hipotesis yang Baik :
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya
mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada
di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang
sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas
mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik
:
- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa
variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel
atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut
mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana
perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau
menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu
pengetahuan-
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian,
ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu
pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh
karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang
berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna
dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis
tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris,
yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti
harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan. Setelah kita
mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis , apakah harus
menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti cenderung untuk
menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau
perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan
statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti
harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian
sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis
http://lirikansibuta.blogspot.com/2010/04/pengertian-hipotesis.html
http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/2010/05/pengertian-hipotesis.html
http://diagonalrain.blogspot.com/2010/05/ciri-ciri-hipotesis.html
http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=4b7148fdf735d8f2
0 komentar:
Posting Komentar