Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Music is my inspiration

What time now?

Rabu, 04 Januari 2012

BISNIS

Bisnis Kelinci
Dengan memanfaatkan halaman belakang rumahnya yang kosong, Rahmad Basuki (45 tahun) warga desa Bangsal Kecamatan Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur berhasil membudidayakan Kelinci hias import. Budidaya Kelinci hias telah dimulainya sejak 4 tahun silam, berawal dari hoby mengoleksi Kelinci hias.

Seiring perjalanan waktu, hoby Rahmad berubah menjadi usaha yang menjanjikan dan bahkan pekerjaan baginya untuk menghidupi keluarga. Dalam sebulan, omzet yang didapatkan bisa mencapai 5 Juta Rupiah.

Berbagai macam jenis Kelinci hias di budidayakan Rahmad. Diantaranya Kelinci hias jenis Dutch, Fuzy Lop, Rex Carpet, Flams, Anggora, Himalayan, Giant serta sejumlah Kelinci import lainnya.

Untuk merawat dan membudidayakan Kelinci hias ini tidaklah terlalu rumit. Hanya saja dibutuhkan ketelatenan yang tinggi, karena perawatannya berbeda dengan Kelinci lokal atau Kelinci pedaging. “Kunci sukses beternak kelinci hanyalah ketelatenan saja”. Ujar Rahmad.

Untuk bisa menghasilkan Kelinci hias dengan kualitas baik, setiap hari kandang-kandang Kelinci hias harus dibersihkan dari kotoran. Selain itu, juga di beri vitamin lewat suntikan untuk mencegah berbagai penyakit.

Makanan Kelinci hias tak berbeda dengan Kelinci pada umumnya, yaitu rumput, dedaunan dan umbi-umbian, . Sedangkan untuk makanan tambahan cukup diberikan kosentrat.

Penangkarannya pun sangat sederhana. Indukkan betina yang sudah siap kawin, dijadikan satu kandang dengan indukan jantan. Usai dilakukan perkawinan, setiap kandang diberi tanda dan indukan jantan dipisah kekandang lain. Sebulan setelah melakukan perkawinan, induk betina akan melahirkan anaknya.

Setiap indukan betina yang siap di kawinkan biasanya berumur 7 bulan. Dalam satu tahun bisa melahirkan hingga 4 kali. Setiap indukan betina dapat melahirkan 7 hingga 12 ekor Kelinci .

Setiap indukan yang siap kawin, rata-rata di jual dengan harga 1 juta hingga 6 juta rupiah per pasang. Sementara untuk yang masih kecil, di jual rata-rata 100 ribu hingga 500 ribu rupiah per pasang, sesuai jenisnya.

0 komentar:

Posting Komentar